Tuesday 20 October 2015

HAK-HAK TAUHID

Berbahagialah orang-orang yang dapat menunaikan hak-hak Rabbnya. Ia mengakui kebodohan dirinya, mengakui keburukan perbuatannya, mengakui aib pribadinya, mengakui kelalaiannya dalam memenuhi hak Allah, dan mengakui kezhalimannya di dalam interaksi antar sesamanya. Sehingga, jika Allah subhanahu wa ta'ala menghukumnya di dunia karena dosa-dosanya, ia sadar benar bahwa hukuman itu semata-mata karena keadilan-Nya. Adapun jika Allah tidak menghukumnya karena dosa-dosa tersebut, maka ia juga menyadari bahwa itu semata-mata karena kemurahan-Nya.

Orang itu juga menyadari bahwa kebaikan yang diperbuatnya semata-mata adalah karunia dan sedekah (anugerah) dari-Nya. Jika Allah menerima amalnya itu, maka yang demikian merupakan karunia dan sedekah yang lain lagi untuknya; sedangkan jika Allah menolaknya, ia menganggap (kualitas) amalnya itu memang belum patut ditujukan kepada-Nya.

Apabila orang itu melakukan suatu perbuatan dosa, hal itu diyakininya sebagai akibat jauhnya ia dari Rabbnya sehingga Dia mengabaikannya dan tidak menjaganya lagi. Orang tersebut menyadari bahwa semua itu merupakan salah satu perwujudan keadilan Allah bagi dirinya, sehingga ia pun merasa butuh terhadap Rabbnya dan merasa telah menzhalimi diri sendiri. Kalaupun Allah mengampuni dosanya, maka itu semata-mata karena kebaikan dan kemurahan-Nya.

Inti permasalahan ini:
"Hamba Allah yang mampu menunaikan hak-hak Rabbnya akan memandang Rabbnya selalu berbuat baik kepadanya; dan sebaliknya, ia memandang dirinya selalu berbuat buruk, lalai, dan suka menyepelekan. Dengan perspektif tersebut, dia menyadari bahwa segala hal yang membahagiakannya semata-mata merupakan karunia dan kebaikan dari Rabbnya, sedangkan segala hal yang menyedihkannya tidak lain karena dosa-dosanya dan itulah wujud keadilan Allah terhadap dirinya."

Diketik ulang dari Buku Fawaidul Fawaid, 2013: 23-24


Penulis: Syamsuddin Ibnu Qayyim al Jauziyyah
Pentahqiq: Syaikh 'Ali bin Hasan al Halabi
Penerjemah: A. Sjinqithi Djamaluddin
Penerbit: Pustaka Imam Syafi'i 

Semoga Allah membalas mereka dengan surga firdaus-Nya. Aamiin.